Suatu senja
di bulan juni. Matahari masih setia memancarkan sinarnya, meski pun tak semenyengat
siang tadi pastinya. Kota kecil ini tetap saja masih sama di mataku. Suasana
sorenya sampai saat ini tetap setia menyuguhkan tawa canda, riang gembira, suka
duka di setiap sudut-sudutnya. Ah, Kota ini memang selalu bisa membuatku
merasakan rindu yang teramat sangat, ketika terlalu lama aku meninggalkannya.
Dan sekian
waktu pun berlalu. Telah cukup lama sejak saat itu. Kau tahu, rasa itu masih
saja ada. Tetap sama, tak ada yang berubah sedikit pun. Tetapi mungkin yang
berbeda hanyalah rasa sakit yang tak lagi menyesakkan nafas seperti dulu. Kini aku
lebih bisa menikmati saat-saat tanpa kehadiranmu di sampingku. Aku kini bisa
tertawa dengan sebenar-benarnya bahagia dari lubuk hatiku, lebih bisa menikmati
hidup dengan duniaku yang mungkin sekian lama ini ku abaikan karena terlalu
memperhatikanmu.
Orang bijak
selalu berkata “selama kita tetap bertahan, Tak peduli seperih dan sesakit
apapun itu, waktu akan menyembuhkan segalanya”.
Dan akhirnya
aku menyadari bahwa benar adanya perkataan mereka. Ternyata langit masih saja
tetap biru, laut tetap saja bisa menghadirkan pesona-pesona yang memukau, pagi
masih saja menyegarkan, kota ini tetap menghadirkan kerinduan yang sama di luar
dirimu. Dan jutaan pesona yang dihadirkan Ilahi di dunia ini tetap saja sama
meski dirimu tak lagi berada di sisiku.
Pernah ada
juga orang bijak yang berkata, bahwa yang maha kuasa mempertemukan kita dengan
seseorang pasti memiliki maksud tertentu. Entah untuk mendampingi kita, sekedar
memberi sedikit pemahaman atau apalah itu. Yang jelas itu sedikit banyak
membantuku untuk lebih bisa memaknai arti dari semua kejadian ini.
Mungkin takdir
mempertemukan kita dengan maksud untuk saling menopang disaat kita berdua
rapuh. Ya, kita berdua. Karena saat aku di sisimu di masa-masa
sulit itu, sesungguhnya aku pun sedang menolong diriku sendiri. Membantu
menyemangatimu saat itu sesungguhnya aku pun sedang menyemangati diriku
sendiri. Benar pada saat aku di sampingmu melewati masa sulitmu, aku pun sedang
menghadapi masalahku sendiri. Melihatmu pada akhirnya bisa melewati semuanya
membantu keyakinanku bahwa aku pun bisa menghadapi semua masalahku sendiri. Membuatku makin percaya pada keajaiban usaha dan doa.
Dan mungkin
memang benar, bahwa kita adalah sepasang manusia yang tak pernah lelah untuk
saling mendoakan kebaikan dan kebahagiaan satu sama lain. Dua insan yang selalu
saling merindukan saat berjauhan, tetapi tak lagi memaksakan untuk bisa bersama. Mungkin rasa
di hatimu masih tetap sama atau pun telah berubah, aku tak pernah mengetahuinya
secara pasti. Satu hal yang pasti, melihatmu yang telah mencoba membuka
diri untuk cinta yang baru, menyadari dirimu ternyata lebih bahagia menikmati hidup ini tanpaku
di sisimu, turut menyadarkanku bahwa aku pun bisa bahagia tanpamu di sisiku. Tetapi sekali lagi yang terpenting adalah melihatmu bahagia, bukankah selalu ku katakan bahwa cinta adalah tentang kamu bukan aku. Meski pun aku sepenuhnya menyadari bahwa kebahagiaanku sendiri sama pentingnya dan bukanlah sesuatu yang bisa ku abaikan, tentu saja.
Mungkin secara
perlahan aku pun bisa membuka diri untuk cinta yang baru. Tak akan memaksakan, tetapi akan ku biarkan perlahan ia datang. Sebuah cinta sejati yang bisa meyakinkan bahwa aku bisa menggapai semua
mimpi-mimpiku, yang bisa saling menopang di saat terapuhku, yang tak saling
meninggalkan ketika masalah menghadang, yang bisa menerima segala kekurangan
seperti ia menerima segala kelebihanku, yang tetap percaya saat kegagalan demi
kegagalan menghadang, tetap saling bergenggaman tangan hingga tiba waktunya "perih" itu akhirnya lelah untuk mencoba datang lagi.
Tetapi kau pun
tahu bahwa masa depan adalah sebuah misteri kan?!
Everything gonna
be ok at the end. If it’s not ok, it’s not the end. We all have the rights to
choose our own future. We don’t need to know what’s coming tomorrow, so we can
live today to the fullest. Segala hal masih mungkin terjadi. Cinta sejati itu
mungkin saja pada akhirnya menampakkan dirinya. Dalam wujud kamu, atau pun bisa
siapa saja. Who knows isn’t it???
Ah, it’s
truly beautiful june afternoon. :)