Jumat, 17 Agustus 2012

RAMADAN...LEBARAN....


Menerobos kemacetan telah menjadi hal yang sangat biasa kini bagiku. Suatu hal yang oleh sebagian besar sahabat-sahabatku katakan, adalah tantangan pertama yang jelas langsung menghadang didepan mata saat pertama menjejakkan kaki di kota ini. Dan mereka benar, untuk ukuran seorang yang terbiasa berangkat 15 menit sebelum waktu yang ditentukan saat ada janji bertemu dengan siapa saja, kota ini memaksa aku tanpa ampun harus mengubah drastis kebiasaan itu. Mau tidak mau.

Maka saat-saat dimana jalanan kota terasa agak lengang seperti sekarang ini, terasa ada Sedikit keganjilan diantara rasa lega yang tiba-tiba saja datang, meskipun harus ku akui ada sedikit rasa kehilangan yang anehnya tiba-tiba datang melihat jalanan yang tak sepadat biasanya. Meskipun aku tentu saja tahu apa penyebab jalanan ini lengang, mudik. Ya, hari menjelang lebaran  seperti saat sekarang ini, sesuatu yang kita namakan “mudik” telah berhasil memindahkan titik-titik kemacetan berpindah dari kota ini.



Mudik bagi para perantau seperti diriku, paling sering diidentikkan dengan lebaran. Hari di mana umat muslim seluruh dunia merayakan hari kemenangan setelah melaksanakan ibadah shaum Ramadan. Mudik berarti waktunya bertemu sanak saudara, kerabat, handai taulan dan siapa saja  di kampung halaman tercinta. Seakan kita adalah sebuah puzzle yang berserakan dimana-mana, dan lebaran adalah hari dimana kepingan-kepingan puzzle itu berkumpul membentuk suatu keutuhan yang berarti.

Saat-saat berkumpul bersama keluarga, memang selalu menjadi sebuah momen yang teramat sangat berarti. bisa terlihat jelas raut-raut wajah yang kelelahan itu tiba-tiba sirna saat melihat senyuman wajah-wajah yang dirindukan menyambut kedatangan keluarganya yang sekian lama hidup di perantauan. Seakan sebuah pemantik yang secara otomatis menyulut sebuah obor yang telah padam, untuk kembali berkobar, benderang menantang kegelapan.

Ada rasa kehilangan dan kerinduan mendalam, yang tentu saja harus ku akui saat ini begitu kencang menyusup menerobos di dalam setiap inchi tubuh ku. Saat mengingat lebaran tahun ini akan ku rayakan jauh dari keluarga besarku, jauh dari sahabat-sahabat bebuyutanku. Tapi tentu saja kerinduan itu akan selalu terobati mengingat ikatan dan rasa cinta itu selalu ku rasakan menyertai setiap jejak rekam langkah kehidupanku, tak peduli dimanapun aku berada. Dan setiap saat aku merasa rindu, aku hanya perlu memejamkan mata. Dan aku bisa mendengar suara orang-orang yang begitu berarti dalam hidupku memanggil namaku. Melihat mereka tersenyum dalam pikiranku, dan tentu saja aku akan membalas senyuman mereka tak cuma dalam hati saja.

Ah, tak terasa sebentar lagi ramadan tahun ini akan segera meninggalkan kita, gema takbir akan segera bersahutan memenuhi setiap jengkal ruang hidup kita. Meninggalkan rasa sedih dan haru bagi sebagian umat yang menjalankannya karena rasa rindu terhadap Ramadan dan rasa rindu kepada Tuhannya, dan selalu melepas  kepergian ramadan dengan iringan doa lirih semoga tahun yang akan datang masih diberi kesempatan bertemu lagi dengan ramadan.



Untuk setiap insan yang pernah bersinggungan dengan hidup ku. sekali lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, ramadan adalah saat yang tepat untuk introspeksi diri. Mengingat segala perbuatan dalam setahun kebelakang, dan berusaha menjadi lebih baik lagi di masa depan. Ku akui sebagai insan penuh kekurangan dan tak sempurna seperti diri ini, begitu banyak khilaf baik kata yang menyakitkan dan perbuatan yang menyakitkan hati, disengaja atau pun tidak.

Sebentar lagi ramadan ini akan pergi, dan gema takbir kemenangan akan menyapa kita...
Mohon maafkan diri ini, lahir maupun batin....

Rabu, 15 Agustus 2012

MASIH TENTANG MIMPI ITU


Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa sudah sekian bulan aku berada di ibu kota. Semangat yang berkobar begitu menyilaukan saat pertama menjejakkan kaki ditanah ini, tak terhitung berapa kali sinarnya meredup. Tergerus oleh kepercayaan yang semakin memudar, keadaan yang seolah bersinergi untuk menggagalkan segala rencana untuk menggapai mimpiku. Mulai dari rencana-rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang yang ikut terkena imbasnya. Berantakan, semua berantakan.

Kepercayaan yang akhirnya menghilang tanpa bekas, membuat aku kehilangan salah satu dukungan yang paling ku harapkan. Cinta yang memudar, makin menambah semua kesulitan yang menghadang.  Yah, Aku kehilangan banyak hal yang begitu berarti dalam perjuangan ini.

Tapi seperti dikatakan dalam kitab suci yang ku yakini, untuk jangan pernah berputus asa dalam menggapai rizki-Nya, selama niat kita baik pasti dibalik semua kesulitan ada kemudahan. Ditambah sifat keras kepala yang ku warisi dari kakek dan ayah ku, serta kekuatan tekad yang seperti kata sahabat-sahabatku “begitu kuat mengalir ditubuhku”, membuat aku belum menyerah.

Aku masih menolak menjadi biasa, aku ingin menjadi seseorang yang luar biasa. Bukankah hidup ini begitu singkat, menjadi biasa atau luar biasa menurutku itu adalah pilihan. Berputus asa dengan mengatakan sekuat apapun kita berusaha takdir jualah yang menentukan, menurutku hanyalah perkataan orang yang pesimis dan tak mau memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya. Bukankah takdir bisa dirubah dengan doa dan usaha, itulah yang dijanjikan oleh yang maha kuasa.

Hardwork overcome talent, but luck overcome hardwork. Come to think about it, i’m someone with talent but still work hard. So luck it’s only about time to come



Ya, aku percaya tak ada sesuatu apa pun yang terjadi secara kebetulan didunia ini, Semua pasti terjadi dengan proses. Kita mungkin melihat seseorang tiba-tiba diberikan rezeki yang seolah jatuh dari langit, kita menyebutnya keberuntungan. Tetapi bukankah kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik keberuntungan itu, aku percaya ada proses yang bernama “usaha” dibalik keberuntungan itu.

Aku sekarang mulai percaya, bahwa segala hal yang hilang dalam perjalanan  mewujudkan mimpi ku, berarti tak cukup berharga untuk kita pertahankan. Tak peduli seberapa besar kita mencintai hal-hal tersebut. Dan akan terganti dengan sesuatu yang lebih baik, yang akan lebih membuat jalan ku menjadi lebih mudah untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.

So guys, kenapa harus takut untuk berusaha mengejar mimpi-mimpi kita?? J